iDigitalisasi menjadi salah satu langkah penting dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Menyadari potensi besar yang dimiliki sektor ini, pemerintah berambisi untuk mendorong UMKM Go Digital. Namun, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengakui bahwa mencapai target tersebut bukanlah hal yang mudah. Berbagai rintangan dan tantangan muncul, yang bisa jadi menjadi penyebab lambatnya proses digitalisasi dalam segmen ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam beberapa faktor yang menjadi penghambat bagi UMKM untuk bertransformasi ke UMKM ke ranah digilatisasai

1. Kurangnya Pemahaman dan Pengetahuan Digital

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi UMKM dalam proses digitalisasi adalah kurangnya pemahaman dan pengetahuan tentang teknologi digital. Banyak pelaku UMKM yang memiliki keterbatasan dalam pemahaman teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Hal ini seringkali disebabkan oleh minimnya akses terhadap pendidikan dan pelatihan yang relevan.

Kebanyakan pelaku UMKM adalah individu dengan latar belakang pendidikan yang bervariasi, dan tidak semua dari mereka memiliki kesempatan untuk mengikuti pelatihan teknologi. Selain itu, banyak UMKM yang beroperasi di daerah terpencil yang sulit mengakses informasi terbaru mengenai teknologi. Akibatnya, mereka tidak tahu bagaimana memanfaatkan platform digital untuk memperluas pasar mereka, melakukan pemasaran, atau bahkan mengelola keuangan secara efisien.

Sebagai contoh, meskipun e-commerce menawarkan peluang luar biasa untuk menjangkau pelanggan baru, banyak UMKM yang masih ragu untuk menggunakan platform tersebut karena ketidakpahaman mereka tentang cara kerja dan manfaatnya. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan dan sosialisasi mengenai digitalisasi sangat penting bagi UMKM. Tanpa pemahaman yang memadai, upaya untuk mendorong UMKM digital akan terhambat, dan itu menjadi salah satu penyebab utama keterlambatan dalam mencapai target yang ditetapkan.

2. Keterbatasan Akses dan Infrastruktur Teknologi

Aspek lain yang menjadi penghalang bagi UMKM untuk beralih ke digital adalah keterbatasan akses dan infrastruktur teknologi. Meskipun Indonesia memiliki potensi besar dalam hal infrastruktur digital, masih banyak daerah, terutama di wilayah pedesaan, yang memiliki akses internet yang buruk atau bahkan tidak ada sama sekali.

Keterbatasan ini berdampak langsung pada kemampuan UMKM untuk beroperasi secara digital. Tanpa koneksi internet yang stabil dan cepat, pelaku UMKM tidak dapat memanfaatkan berbagai platform dan alat digital yang dapat membantu mereka meningkatkan usaha. Selain itu, infrastruktur pendukung seperti layanan logistik dan pembayaran digital juga masih perlu ditingkatkan untuk memastikan UMKM dapat beroperasi secara efektif dalam ekosistem digital.

Bahkan di daerah perkotaan, meskipun akses internet tersedia, banyak UMKM yang masih kesulitan untuk memanfaatkan layanan digital secara maksimal karena keterbatasan perangkat keras yang memadai. Banyak pelaku UMKM yang masih menggunakan perangkat yang sudah usang atau tidak memiliki perangkat yang diperlukan untuk mendukung kegiatan digital mereka. Oleh karena itu, investasi dalam infrastruktur teknologi dan peningkatan akses menjadi sangat penting untuk mendukung digitalisasi UMKM.

3. Ketidakpastian Regulasi dan Kebijakan

Kebijakan dan regulasi yang tidak konsisten juga dapat menjadi salah satu faktor yang menghambat UMKM untuk bertransformasi ke dunia digital. Banyak pelaku UMKM yang merasa bingung dengan berbagai peraturan yang berkaitan dengan penggunaan teknologi digital, termasuk aspek pajak, keamanan data, dan perlindungan konsumen. Ketidakpastian ini dapat membuat pelaku UMKM enggan untuk berinvestasi dalam teknologi digital.

Pemerintah seharusnya memberikan kejelasan dalam hal regulasi agar UMKM merasa nyaman untuk bertransisi ke digital. Misalnya, jika ada kebijakan yang mendukung penggunaan sistem pembayaran digital, maka UMKM perlu mendapatkan informasi yang jelas mengenai hal tersebut. Selain itu, pemerintah juga perlu memberikan dukungan teknis dan informasi yang memadai agar pelaku UMKM dapat memahami dan mengikuti peraturan yang ada.

Seiring dengan banyaknya jenis regulasi yang berpotensi mempengaruhi operasional UMKM, penting untuk memiliki satu pintu akses informasi regulasi yang dapat diandalkan. Tanpa adanya kejelasan dalam regulasi, pelaku UMKM akan terus berada dalam ketidakpastian dan hal ini tentu saja akan menghambat mereka untuk maju ke ranah digital.

4. Keterbatasan Modal dan Sumber Daya Manusia

Salah satu faktor lain yang menjadi tantangan bagi UMKM dalam proses digitalisasi adalah keterbatasan modal dan sumber daya manusia. Banyak pelaku UMKM yang masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar usaha mereka, sehingga sulit untuk mengalokasikan dana untuk teknologi dan pelatihan.

Digitalisasi memerlukan investasi, baik dalam bentuk perangkat keras, perangkat lunak, maupun pelatihan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Namun, bagi banyak pelaku UMKM, memprioritaskan pengeluaran untuk teknologi digital sering kali dianggap sebagai beban tambahan, bukan sebagai investasi yang akan membawa manfaat jangka panjang.

Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk memberikan dukungan finansial dan bantuan teknis kepada UMKM. Hal ini bisa dilakukan melalui skema pembiayaan yang lebih fleksibel atau program bantuan untuk pelatihan dan pengembangan keterampilan. Dengan demikian, pelaku UMKM dapat memiliki akses yang lebih baik terhadap sumber daya yang diperlukan untuk bertransformasi ke digital.

FAQ

1. Apa yang menyebabkan sulitnya UMKM untuk go digital?

Beberapa penyebab sulitnya UMKM go digital antara lain kurangnya pemahaman dan pengetahuan digital, keterbatasan akses dan infrastruktur teknologi. Ketidakpastian regulasi dan kebijakan, serta keterbatasan modal dan sumber daya manusia.

2. Mengapa pendidikan dan pelatihan penting bagi UMKM?

Pendidikan dan pelatihan sangat penting bagi UMKM untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang teknologi diigital. Sehingga mereka dapat memanfaatkan berbagai platform dan alat digital untuk mengembangkan usaha mereka.

3. Apa yang bisa dilakukan pemerintah untuk mendukung digitalisasi UMKM?

Pemerintah dapat memberikan dukungan melalui penyediaan akses informasi mengenai regulasi, bantuan finansial untuk pembiayaan teknologi. Dan program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan sumber daya manusia di UMKM.

4. Bagaimana keterbatasan akses internet mempengaruhi UMKM?

Keterbatasan akses internet dapat menghambat UMKM dalam memanfaatkan teknologi diigital untuk pemasaran, manajemen usaha, dan interaksi dengan pelanggan. Sehingga menghalangi mereka untuk bertransformasi ke dunia digital.